Sekilas Sejarah Pusat Bahasa

        Pada mulanya, sejak tahun 1970-an, lembaga ini dikenal masyarakat luas dengan nama Balai Bahasa IKIP Surabaya. Nama itu bertahan hingga awal tahun 1990-an ketika ia diganti dengan nama Unit Pelayanan Bahasa IKIP Surabaya.

        Seiring dengan konversi IKIP menjadi Universitas pada tahun 1999, ia lebih dikenal dengan Unit Pelayanan Bahasa Universitas Negeri Surabaya (UPB Unesa). Kemudian, pada tahun 2006 nama itu diubah lagi menjadi Pusat Bahasa (Language Center) Unesa. Pada tahun 2008 diubah lagi menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Bahasa dan berlaku hingga sekarang.

        Dilihat dari kesejarahannya, PB Unesa tentu bukanlah lembaga bahasa yang baru, melainkan lembaga bahasa yang cukup tua dan kenyang pengalaman. Dalam waktu sekitar empat dasa warsa PB Unesa telah memberikan pelayanan bahasa kepada pihak-pihak yang membutuhkan, baik sivitas akademika Unesa maupun masyarakat umum.

        Namun, sebenarnya apakah PB Unesa itu? PB Unesa merupakan unsur penunjang atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang menunjang penyelenggaraan pendidikan di Unesa, terutama dalam bidang pelayanan bahasa. Secara organisatoris, PB Unesa bertanggung jawab langsung kepada Pembantu Rektor l Unesa.

        PB Unesa berwenang menyelenggarakan pelatihan, pendidikan,atau kursus bahasa baik ke dalam lingkungan Unesa (untuk dosen, mahasiswa, dan/atau karyawan) maupun ke luar unesa (untuk masyarakat umum). Dalam hal ini, sejak tahun 1999, PB Unesa melayani kursus bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa Jepang, bahasa Mandarin, Bahasa Arab, Bahasa Perancis, dan Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA).

    Khusus untuk dosen, pelayanan bahasa berupa Penataran Bahasa lnggris hingga Persiapan Test of English Proficiency (TEP) dan seminar berbahasa lnggris. Di samping itu, PB Unesa juga melayani penerjemahan dan tes profisiensi bahasa (TOEFL-ITP, TEP, dan TOEIC) bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Khusus untuk mahasiswa, PB Unesa telah menyelenggarakan pretes dan postes TEP secara rutin, dimana skor 400 menjadi standar syarat kelulusan mahasiswa S1 (Non Jurusan Bahasa Inggris), skor 500 untuk jurusan bahasa inggris dan skor 450 bagi mahasiswa S2/S3.

    Mulai tahun 2015 hingga sekarang, kebijakan tentang standar kelulusan TEP menjadi sebagai berikut sesuai tertulis di Buku Pedoman Mahasiswa masing-masing.

DIII-S1 : Skor TEP 425 untuk mahasiswa non-bahasa Inggris dan 525 untuk mahasiswa Bahasa Inggris.

S2 : Skor TEP 460 untuk mahasiswa non-bahasa Inggris dan 550 untuk mahasiswa Bahasa dan Sastra konsentrasi Bahasa Inggris.

S3 : Skor TEP 470 untuk mahasiswa non-bahasa Inggris dan 570 untuk mahasiswa Bahasa dan Sastra konsentrasi Bahasa Inggris.

       Dengan demikian, dari program-program bahasa tersebut, bahasa Inggris-lah yang terbukti paling diminati dan dibutuhkan oleh sivitas akademika dan masyarakat umum. Karena itu, program inilah yang paling baik perkembangannya dan memiliki prospek yang cukup cerah di masa depan.

        Namun, PB Unesa bertekad bulat untuk menjadi pusat pelayanan dan pembelajaran bahasa yang besar dan andal. Untuk itulah PB Unesa senantiasa melakukan evaluasi diri dan meningkatkan kualitas program-programnya yang berwawasan ke depan, termasuk sedang merancang program-program yang berbasis kecakapan bahasa dan profesionalisme.